Derivatif Alasan

Huaaaa! Akhirnya terealisasi juga untuk punya blog. Hehe..udah lama nih pingin banget punya blog, tapi baru sekarang bisa gue ejawantahkan.

Kenapa gue pingin ngeblog??

It’s not all about following the trend.

Satu-satunya alasan adalah gue ingin belajar menulis. Yup, just for that simple reason.

Next question, kenapa gue ingin belajar menulis??

Dari dulu bokap gue selalu meng-encourage gue untuk suka membaca dan menulis. Dia percaya, kedua aktifitas tersebut bisa enrich our mind and imagination.

Unfortunately, I prefer reading than writing. Hahaha..ini mengindikasikan bahwa gue adalah anak yang pemalas. Soalnya kalau nulis atau ngetik, gue agak merasa kesulitan kalau ga dilakuin di atas meja. Gue doyannya meringkuk di kasur sambil baca buku. Malesin kan gue?! Hehe..

I used to think, bisa nulis itu talent. Gue sendiri, yang notabenenya suka baca, ga selalu suka membaca tulisan orang. Ada aja, gaya tulisan orang yang annoying untuk gue baca. Jadi ya itu, gue menyimpulkan kalau ga punya talent untuk kreatif dalam mengolah ide dan bahasa, ya ga bakal bisa nulis. Kayak gue gini.

Di tambah lagi, gue suka jeepers aja ngeliat tulisan temen-temen seumur gue yang ditulis dalam bahasa akademis atau kritis di koran-koran atau majalah dan mading kampus. Gue mengerti isi tulisan mereka. Tapi entah kenapa, gue selalu merasa kalau gue ga akan bisa buat tulisan ‘berat’ seperti itu.

Tapi kemudian bokap gue mengatakan sesuatu yang membuat gue kembali berpikir ulang tentang kesukaan gue pada membaca, dan ketidaksukaan gue pada menulis.

He said: “Menulis itu menciptakan karya. Bisa bikin orang happy dengan karya kita. Dan sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.”

Then I deeply think about that statement.

I love reading any kind of books. But most of all gue paling suka buku cerita dan buku human development. Lalu gue mulai membayangkan setiap efek dari membaca buku-buku itu.

Tiap kali baca Harry Potter, gue selalu amaze dengan imajinasi J.K Rowling yang menggila. Setiap tutur kata yang detail. Padahal dia menulis itu di masa-masa tersulit dalam hidupnya. She didn’t even have a computer to type, or a peace place to make notes.

Setiap baca buku tetralogi Laskar Pelangi, semangat gue menggebu-gebu untuk terus bermimpi dan menggapai mimpi itu. Membuat gue jadi passionate untuk terus belajar. Membuat gue berkali-kali mengucap syukur (sambil menangis) betapa beruntungnya gue masih bisa mengenyam pendidikan dengan sangat layak tanpa susah payah cari uang.

Setiap kali gue baca buku-buku human development atau notes FB dari teman-teman gue yang sangat hebat, gue akan merasa bahwa selama ini gue adalah orang yang sangat tidak bijaksana. Dan karena baca buku-buku dan notes-notes itu, I keep trying to fix my personality continuously.

Intinya, setiap kali membaca, bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan yang bisa gue dapat. Gue juga bisa dapat pemahaman baru tentang banyak hal yang sebelumnya ga pernah mau gue pikirin. Gue menjadi orang yang lebih open-minded.

And above everything else, reading becomes my inspiration. Entah inspirasi untuk selalu bersemangat, atau untuk menjadi orang yang lebih peka, atau untuk melihat hal-hal di sekitar lebih deep lagi, atau untuk menjadi orang yang lebih berani,… pokoknya selalu ada efek positif dari setiap bacaan yang gue baca. Karena setiap kali baca, magically ide-ide muncul dari otak gue.

Dari situlah gue mulai berpikir kayak gini: kalau para penulis-penulis itu bisa membuat gue sebegini terinspirasinya dalam hidup, gue pengen suatu hari, gue juga bisa menginspirasi banyak orang dengan tulisan gue. And more, gue ingin bisa membuat orang lain menjadi sosok yang lebih baik, seperti para penulis yang tulisannya bisa membuat gue lebih baik lagi. Hmmm…emang mungkin masih jauh banget dari harapan gue untuk jadi author, tapi segala hal dengan niat baik harus dimulai bukan?! Dan gue memulainya dengan latihan menulis di blog ini.

To be honest, gue masih merasa bukan anak yang kreatif kok. Gue juga masih merasa belum bisa menulis bagus dengan gaya bahasa akademis atau kritis atau puitis atau humoris seperti teman-teman gue (mungkin gue perlu belajar untuk menulis seperti itu suatu saat nanti). Tapi itu semua ga menghentikan gue untuk mulai belajar nulis. Dan menulis di blog atau notes FB adalah langkah awal gue untuk menjadi semakin berani. Karena untuk saat ini yang paling penting adalah gue bisa menyampaikan apa yang ingin gue sampaikan, in my own style.

At the end of this post, gue berada pada satu kesimpulan bahwa buat gue dan sebagian orang lainnya, membaca dan menulis adalah satu package. Bahkan membaca telah menginspirasi gue untuk mencoba sesuatu yang tadinya tidak gue suka: menulis!

Enjoy this blog!

No comments:

Post a Comment